Kawasan Ciletuh, Tamanjaya-Ciemas, Kabupaten Sukabumi dikenal sebagai salah satu dari tiga
tempat di Pulau Jawa yang menyingkapkan kelompok batuan berumur paling
tua di Pulau Jawa sehingga menjadikan daerah ini sangat unik dan langka
secara geologi. Batuan yang tersingkap dipermukaan memperlihatkan pemandangan yang
sangat eksotis, baik dari segi komposisi batuannya maupun dari segi
alamnya, sehingga menjadikan kawasan Ciletuh sangat unik dan tidak
ditemukan ditempat lain. Dengan ciri khas yang dimilikinya berupa jenis
batuan bancuh yang berumur Pra-Tersier atau Zaman kapur (sekitar 55-65
juta tahun yang lalu), kandungan fosil, proses dan bentang alam, serta
proses geotektonik yang jarang ditemukan di tempat lain, merupakan bukti
proses alam khususnya geologi yang langka sehingga dapat diunggulkan
dan dibanggakan oleh Propinsi Jawa Barat.
Secara spesifik, geologi kawasan Ciletuh
memiliki karakteristik yang khas, unik, dan langka. Kawasan ini
memperlihatkan dua penggalan kerak bumi yang sangat berbeda sifatnya
karena tersusun dari batuan yang berasal dari lempeng samudera dan
lempeng benua, sehingga kawasan Ciletuh merupakan tempat yang menarik.
Adapun singkapan batuan atau fenomena lainnya dapat ditemukan di daerah
komplek Gunung Beas, Komplek Gunung Badak, dan Komplek Gunung Citireum.
Kawasan Ciletuh sangat penting sebagai
lokasi untuk mempelajari ilmu Geologi , khususnya aspek tektonik,
petrologi, stratigrafi, mikropaleontologi dan geomorfologi, juga
memiliki masyarakat yang masih mempertahankan budaya dan kearifan lokal,
untuk itulah Bio Farma bersama Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan
komunitas PAPSI berinisiatif dalam mengembangkan Kawasan Ciletuh ini
menjadi kawasan percontohan untuk kelengkapan wisata Geologi di Jawa
Barat.
Sumber : Biofarma
0 komentar:
Posting Komentar