Implementasi Kurikulum 2013 di Geopark Ciletuh - 21 September 2014
Penyelenggaraan pendidikan sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional diharapkan dapat mewujudkan proses berkembangnya kualitas pribadi peserta didik sebagai generasi penerus bangsa di masa depan, yang diyakini akan menjadi faktor determinan bagi tumbuh kembangnya bangsa dan negara Indonesia sepanjang zaman.
Kurikulum merupakan perangkat pembelajaran yang di anjurkan pada lembaga pendidikan yang berisikan uraian bidang studi yang
terdiri atas beberapa macam pembelajaran yang disajikan secara kait berkait. Dalam pembelajaran harus berpedoman pada kurikulum yang sekarang dikembambangkan dan dilaksanakan. Pelaksanaan kurikulum didasarkan pada potensi, perkembangan dan kondisi peserta didik untuk menguasai kopentensi yang berguna bagi dirinya. Basis perubahan kurikulum 2013 terdiri dari dua komponen besar, yakni pendidikan dan kebudayaan. Kedua elemen tersebut harus menjadi landasan agar generasi muda dapat menjadi bangsa yang cerdas tetapi berpengetahuan dan berbudaya serta mampu berkolaborasi maupun berkompetisi.
Geopark adalah sebuah kawasan yang memiliki unsur-unsur geologi terkemuka (outstanding). Meliputi nilai arkeologi, ekologi dan budaya yang terkandung yang merupakan warisan alam di mana masyarakat setempat diajak berperan serta untuk melindungi dan meningkatkan fungsinya (UNESCO, 2004). Kawasan Geopark Ciletuh sangat penting sebagai lokasi untuk mempelajari ilmu Geologi , khususnya aspek tektonik, petrologi, stratigrafi, mikropaleontologi dan geomorfologi, juga memiliki masyarakat yang masih mempertahankan budaya dan kearifan lokal. Yang unik dari singkapan batuan Pra-Tersier di daerah Ciletuh adalah seluruh singkapan batuannya berada di dalam suatu lembah besar menyerupai amfiteater dengan bentuk tapal kuda yang terbuka ke arah Samudra Hindia.
Salah satu muatan dalam Geodiversity (Keanekargaman Kawasan dan Batuan) adalah Konservasi Geopark dan pengembangan masyarakat lokal sekitar kawasan termasuk sumber daya manusia, kearifan lokal dan budayanya. Oleh karena itu PAPSI (Paguyuban Alam Pakidulan Sukabumi) sebagai lembaga swadaya masyarakat mendorong kesadaran masyarakat untuk menggali ilmu pengetahuannya, mengembangkan, menghargai, dan mengambil manfaat dari hubungan erat antara pusaka geologi, pusaka alam lainnya, dan budaya untuk masyarakat sendiri.
Kerjasama antara PAPSI dan SMPN 2 Surade dalam rangka Implementasi Kurikulum 2013 yaitu sebagai langkah strategis dalam pembelajaran siswa yakni pendidikan dan kebudayaan dengan melakukan studi lapangan agar lebih paham mengenai sumber daya alam beserta keilmuannya dan kearifan lokal itu sendiri. Yang nantinya menjadi langkah strategis dalam pengembangan masyarakat agar lebih memahami mengenai pentingnya sumber daya alam baik melindungi maupun memanfaatkan potensi yang ada yang nantinya dapat menjadi sumber peningkatan kesejahteraan masyarakat itu sendiri.
Kegiatan study tour SMPN 2 Surade dalam rangka Implementasi Kurikulum 2013 dilaksanakan di Geopark Ciletuh pada tanggal 21 September 2014, kerjasama antara SMPN 2 Surade dengan Paguyuban Alam Pakidulan Sukabumi adanya saling keterkaitan baik sebagai pembelajaran bagi siswa/i maupun bagi anggota PAPSI sendiri dalam peningkatan sumber daya manusia maupun sumber daya alam untuk mengenal budaya lokal serta potensi alam yang ada di Geopark Ciletuh.
Dengan demikian diharapkan kawasan Geopark dapat menjadi kawasan yang strategis sebagai kawasan Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan (Education, Research & Sciance), Konservasi (Rarity), kawasan Pemberdayaan Masyarakat (Community Development), dan Pariwisata (Estetics).
 |
| Peserta Study Tour |
 |
| Kawasan Morfologi Ciletuh |
 |
 |
0 komentar:
Posting Komentar